Laut
merupakan bagian terbesar dari bumi, dan juga memiliki miliaran mahluk hidup
didalamnya. Bagi manusia laut adalah tempat wisata yang paling disenangi dan
juga sebagai sumber mata pencaharian kebutuhan ekonomi bagi para nelayan. Bukan
hanya itu dibawah laut juga memiliki surga tersendiri bagi para penyelam.
ngomong - ngomong soal fenomena. Bukan hanya didaratan saja yang memiliki
fenomena-fenomena alam yang aneh guys.. di laut juga ada Lho, bahkan masih banyak yang beelum diketahui. Berikut adalah beberapa fenomena yang pernah ditemukan guys….
Fenomena
ini ditemukan pada akhir Juli 2011 lalu oleh sekelompok orang Swedia. Sebuah
objek dengan diameter sekitar 50 meter (160 kaki) muncul pada sonar dan berada
di dasar laut.
Yang
uniknya objek tersebut memiliki bentuk geometris, yang tampak seperti UFO. Sebagian orang beranggapan
bahwa itu merupakan salah satu Piring Terbang yang pernah dimiliki Nazi pada saat Perang Dunia II.
UFO
di laut Baltic tersebut berhasil mengorganisir sebuah ekspedisi akhir pada
tahun 2012 silam. Pindai sonar pada objek dengan jarak dekat menunjukkan bahwa
objek itu bukanlah “piring terbang”/UFO, melainkan semacam konstruksi, meskipun
terdapat garis strip dan alur-alur dari “Baltic UFO” yang mungkin terlihat
seperti bukti dari sebuah pendaratan darurat.
Teori yang paling mungkin diberikan oleh Volker
Bryuherta dari Stockholm University. Menurut dia, objek itu hanya batu. Sejak
Laut Baltik berada di bawah pengaruh gletser yang mencair pada masa lalu,
batuan ini mungkin terbentuk pada saat yang sama.
2. Bioluminescence
Bioluminescence,
atau kemampuan suatu organisme untuk menciptakan cahaya, adalah salah satu
fenomena alam yang paling menakjubkan, tampaknya lebih menarik dari fiksi
ilmiah daripada sains dan sejarah alam. Sementara hanya beberapa mahluk darat,
seperti kunang-kunang dan beberapa jamur, dapat membuat cahaya mereka sendiri,
Bioluminescence sangat umum di laut dalam. Bakteri, ubur-ubur, bintang laut,
kerang, cacing, krustasea, cumi-cumi, ikan, dan beberapa kelompok hewan laut
yang memiliki anggota Bioluminescence.
Semua
organisme Bioluminescence menggunakan reaksi antara enzim dan substrat untuk
membuat cahaya, tetapi spesies yang berbeda menggunakan bahan kimia yang
berbeda dalam prosesnya. Ini menunjukkan bahwa kemampuan untuk membuat cahaya
berevolusi berkali-kali sepanjang masa. Bahkan, diperkirakan bahwa Bioluminescence
telah berevolusi secara mandiri setidaknya 40 kali.
Lingkungan
laut dalam hampir sepenuhnya gelap; namun cahaya tetap penting dalam lingkungan
ini. Dengan demikian, bioluminescence dapat memberikan keuntungan kelangsungan
hidup dalam kegelapan laut dalam, membantu organisme menemukan makanan,
membantu dalam proses reproduksi, dan menyediakan mekanisme pertahanan.
Namun, meskipun banyak spesies laut mampu
menghasilkan “cahaya hidup” ini, sangat sedikit yang diketahui tentang
cara-cara khusus organisme laut dalam menggunakan kemampuan ini. Bagian dari
masalah adalah bahwa organisme ini sulit untuk diamati: menyalakan lampu terang
dapat menyebabkan hewan bergerak untuk menjauh dan dapat secara permanen buta
organ penglihatan yang peka cahaya. Selain itu, organisme transparan dan
tersamar mungkin hampir tidak terlihat bahkan dengan cahaya yang kuat, dan
banyak jenis bioluminescence tidak dapat dilihat di bawah cahaya biasa.
Selain itu, mengumpulkan sampel dari organisme ini sangat sulit.
3. Red Tide
Red
Tide atau Pasang Merah adalah fenomena global. Pasang merah terdapat di pesisir
Atlantik maupun Pasifik di Amerika Serikat dan Kanada. Fenomena ini juga
terdapat di Australia, Brunei, Eropa barat laut, Jepang, Malaysia, Papua
Nugini, Filipina, dan tempat-tempat lainnya, bahkan pernah terjadi di Indonesia.
Meskipun orang yang mengetahui keberadaan fenomena ini relatif sedikit, pasang
merah bukanlah hal baru.
Di
Filipina, pasang merah pertama kali terlihat di provinsi Bataan pada tahun
1908. Pada tahun 1983, pasang merah meracuni ikan dan kerang di Laut Samar,
Teluk Maqueda, dan Teluk Villareal. Sejak saat itu, pasang merah terlihat di
banyak daerah pesisir lainnya. Zenaida Abuso, dari Satuan Tugas Penanggulangan
Pasang Merah Nasional Filipina, mengatakan bahwa ”selain
membunuh ikan, menurut catatan Biro Perikanan dan Sumber Daya Laut Filipina,
terdapat 1.926 kasus keracunan memakan kerang yang menyebabkan melumpuhkan, akibat pasang merah.
Tetapi, apa sebenarnya fenomena yang memautkan
ini?
Istilah
”pasang merah” memaksudkan perubahan warna air yang kadang-kadang terjadi di
bagian tertentu laut atau samudra. Sering kali warnanya berubah menjadi merah,
tapi bisa juga cokelat atau kuning. Apa penyebab perubahan warna tersebut? Pada
umumnya, pasang merah disebabkan oleh beberapa spesies alga mikroskopis bersel
tunggal atau protozoa yang disebut dinoflagelata. Organisme yang sangat kecil
ini memiliki bagian-bagian yang menjorok ke luar berbentuk seperti rambut, yang
disebut flagella—berbentuk seperti cambuk, berfungsi sebagai pendorong untuk
bergerak dalam air. Ada sekitar 2.000 jenis dinoflagelata, 30 di antaranya
beracun. Organisme yang sangat kecil ini biasanya berdiam di air hangat dengan
kadar garam tinggi.
4. Brinicle
Fenomena
ini sebenarnya adalah suatu brinicle (air garam es), yang mengalami pembekuan
akibat suhu udara yang sangat dingin kemudian mengalir perlahan-lahan kedalam
laut, sehingga menyerupai angin tornado. Bila fenomena alam ini terjadi, akan
timbul kondisi yang buruk dan merusak kondisi alam di lingkungannya.
"Sedikitnya penelitian mengenai brinicle
membuat kita sulit untuk mengetahui kapan dan bagaimana fenomena itu akan
terbentuk. Kejadian ini cenderung membentuk es dalam kondisi yang sangat
dingin, hingga bisa mengganggu lingkungannya dan gerakan aliran air garam.
5. Api Dalam Laut
Api
bukan hanya bisa menyala di daratan tetapi di dasar laut juga bisa menyala. Kalo
kita fikir secara logika itu hal yang tidak masuk akal, karena Rival api adalah
air. Bener gak guys ?
Tapi
itu semua tidak mustahil bagi Allah SWT sang pencipta segalanya.
Allah
berfirman yang berhubungan dengan fenomena unik ini, yang isinya: “Ada laut
yang di dalam tanahnya ada api,” (Qs. Ath-Thur 6).
Dan
Nabi SAW juga bersabda: “Tidak ada yang mengarungi lautan kecuali orang yang
berhaji, berumrah atau orang yang berperang di jalan Allah. Sesungguhnya di
bawah lautan terdapat api dan di bawah api terdapat lautan,” (HR Abu Daud).
Fenomena
api di dasar lautan ini pun mulai terbukti secara ilmiah ketika dua ahli
geologi berkebangsaan Rusia, Anatol Sbagovich dan Yuri Bagdanov bersama
rekannya ilmuwan Amerika Serikat (AS), Rona Clint meneliti tentang kerak bumi
dan patahannya di dasar laut pada pertengahan tahun 1990-an.
Mereka
menyelam ke dasar laut sedalam 1.750 kilometer di lepas pantai Miami. Sbagovich
bersama kedua rekannya menggunakan kapal selam canggih yang kemudian beristirahat
di batu karang dasar laut.
Di
dasar laut itulah, mereka dikejutkan dengan fenomena aliran air yang sangat
panas mengalir ke arah retakan batu. Kemudian aliran air itu disertai dengan
semburan lava cair panas menyembur layaknya api didaratan, dan disertai dengan
debu vulkanik layaknya asap kebakaran di daratan. Tidak tanggung-tanggung
panasnya suhu api vulkanis didalam air tersebut ternyata mencapai 231 derajat
celcius.
Mereka menemukan fakta bahwa fenomena alam itu
terjadi akibat aliran lava vulkanis yang terjadi di dasar laut, layaknya gunung
api bila di daratan.
6. Dua Air Laut Yang Tidak Menyatu
Duuh
teringat masa lalu nih Guys.. bagaikan aku dan kamu yang tak pernah menyatu
karena hubungan yang rumit (eh malah curhat) hehe..
Yup
fenomena yang terkenal ini berada di Selat Gibraltar yaitu selat yang
memisahkan Samudera Atlantik dengan Laut Tengah. Nama Gibraltar sendiri berasal
dari bahasa Arab yaitu “Jabel Tariq” yang berarti Gunung Tariq. Nama ini
menunjukan kepada Tariq Bin Ziyad yang berhasil menaklukkan Spanyol pada tahun
711.
Fenomena
alam aneh berupa dua lautan yang tidak bercampur di Selat Gibraltar telah
mengundang keheranan sekaligus decak kagum dunia. Pasalnya Selat Gibraltar
memisahkan benua Afrika dan Eropa, tepatnya antara negara Maroko dan Spanyol.
Hal
ini sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an juga lho..
“Dia
membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya
ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” (Q.S. Ar-Rahman:19-20)
“Dan
Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar
lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya
dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S. Al-Furqaan:53)
Air
laut dari Lautan Atlantik memasuki Laut Mediterania atau laut Tengah melalui
Selat Gibraltar. Keduanya mempunyai karakteristik yang berbeda. Suhu air
berbeda. Kadar garam nya berbeda. Kerapatan
airpun berbeda. Ketika kedua air itu bertemu di Selat Gibraltar,
karakter air dari masing-masing laut tidak berubah. Kedua air laut itu
membutuhkan waktu lama untuk bercampur, agar karakteristik air melebur.
Penguapan air yang di Laut Mediterania sangat besar, sedang air dari sungai
yang bermuara di Laut Mediterania berkurang sekali. Itulah sebabnya air Lautan
Atlantik mengalir deras ke Laut Mediterania.
Hal
ini telah dijelaskan oleh para ahli kelautan. Dikarenakan adanya perbedaan masa
jenis, tegangan permukaan mencegah kedua air dari lautan tidak becampur satu
sama lain, seolah terdapat dinding tipis yang memisahkan mereka.
Itu
dia guys.. fenomena-fenomena laut yang menakjubkan, Gimana ? Menarik bukan ?
Batu nya ko bisa kaya gitu ya. Bener-bener pendaratan UFO kayanya.
ReplyDelete