Fenomena-Fenomena laut Yang Menakjubkan, Beberapa Diantaranya Telah Disebutkan Dalam Al-Qur'an - @ardihassi

Hot

Post Top Ad

Your Ad Spot

Sunday, 18 November 2018

Fenomena-Fenomena laut Yang Menakjubkan, Beberapa Diantaranya Telah Disebutkan Dalam Al-Qur'an

Laut merupakan bagian terbesar dari bumi, dan juga memiliki miliaran mahluk hidup didalamnya. Bagi manusia laut adalah tempat wisata yang paling disenangi dan juga sebagai sumber mata pencaharian kebutuhan ekonomi bagi para nelayan. Bukan hanya itu dibawah laut juga memiliki surga tersendiri bagi para penyelam.

ngomong - ngomong soal fenomena. Bukan hanya didaratan saja yang memiliki fenomena-fenomena alam yang aneh guys.. di laut juga ada Lho, bahkan masih banyak yang beelum diketahui. Berikut adalah beberapa fenomena yang pernah ditemukan guys….


1. UFO Laut Baltic



Fenomena ini ditemukan pada akhir Juli 2011 lalu oleh sekelompok orang Swedia. Sebuah objek dengan diameter sekitar 50 meter (160 kaki) muncul pada sonar dan berada di dasar laut.
Yang uniknya objek tersebut memiliki bentuk geometris, yang  tampak seperti UFO. Sebagian orang beranggapan bahwa itu merupakan salah satu Piring Terbang yang pernah dimiliki Nazi pada saat Perang Dunia II.

UFO di laut Baltic tersebut berhasil mengorganisir sebuah ekspedisi akhir pada tahun 2012 silam. Pindai sonar pada objek dengan jarak dekat menunjukkan bahwa objek itu bukanlah “piring terbang”/UFO, melainkan semacam konstruksi, meskipun terdapat garis strip dan alur-alur dari “Baltic UFO” yang mungkin terlihat seperti bukti dari sebuah pendaratan darurat.

Teori yang paling mungkin diberikan oleh Volker Bryuherta dari Stockholm University. Menurut dia, objek itu hanya batu. Sejak Laut Baltik berada di bawah pengaruh gletser yang mencair pada masa lalu, batuan ini mungkin terbentuk pada saat yang sama.

2. Bioluminescence


Bioluminescence, atau kemampuan suatu organisme untuk menciptakan cahaya, adalah salah satu fenomena alam yang paling menakjubkan, tampaknya lebih menarik dari fiksi ilmiah daripada sains dan sejarah alam. Sementara hanya beberapa mahluk darat, seperti kunang-kunang dan beberapa jamur, dapat membuat cahaya mereka sendiri, Bioluminescence sangat umum di laut dalam. Bakteri, ubur-ubur, bintang laut, kerang, cacing, krustasea, cumi-cumi, ikan, dan beberapa kelompok hewan laut yang memiliki anggota Bioluminescence.

Semua organisme Bioluminescence menggunakan reaksi antara enzim dan substrat untuk membuat cahaya, tetapi spesies yang berbeda menggunakan bahan kimia yang berbeda dalam prosesnya. Ini menunjukkan bahwa kemampuan untuk membuat cahaya berevolusi berkali-kali sepanjang masa. Bahkan, diperkirakan bahwa Bioluminescence telah berevolusi secara mandiri setidaknya 40 kali.

Lingkungan laut dalam hampir sepenuhnya gelap; namun cahaya tetap penting dalam lingkungan ini. Dengan demikian, bioluminescence dapat memberikan keuntungan kelangsungan hidup dalam kegelapan laut dalam, membantu organisme menemukan makanan, membantu dalam proses reproduksi, dan menyediakan mekanisme pertahanan.

Namun, meskipun banyak spesies laut mampu menghasilkan “cahaya hidup” ini, sangat sedikit yang diketahui tentang cara-cara khusus organisme laut dalam menggunakan kemampuan ini. Bagian dari masalah adalah bahwa organisme ini sulit untuk diamati: menyalakan lampu terang dapat menyebabkan hewan bergerak untuk menjauh dan dapat secara permanen buta organ penglihatan yang peka cahaya. Selain itu, organisme transparan dan tersamar mungkin hampir tidak terlihat bahkan dengan cahaya yang kuat, dan banyak jenis bioluminescence tidak dapat dilihat di bawah cahaya biasa. Selain itu, mengumpulkan sampel dari organisme ini sangat sulit.

3. Red Tide


Red Tide atau Pasang Merah adalah fenomena global. Pasang merah terdapat di pesisir Atlantik maupun Pasifik di Amerika Serikat dan Kanada. Fenomena ini juga terdapat di Australia, Brunei, Eropa barat laut, Jepang, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, dan tempat-tempat lainnya, bahkan pernah terjadi di Indonesia. Meskipun orang yang mengetahui keberadaan fenomena ini relatif sedikit, pasang merah bukanlah hal baru.

Di Filipina, pasang merah pertama kali terlihat di provinsi Bataan pada tahun 1908. Pada tahun 1983, pasang merah meracuni ikan dan kerang di Laut Samar, Teluk Maqueda, dan Teluk Villareal. Sejak saat itu, pasang merah terlihat di banyak daerah pesisir lainnya. Zenaida Abuso, dari Satuan Tugas Penanggulangan Pasang Merah Nasional Filipina, mengatakan bahwa ”selain membunuh ikan, menurut catatan Biro Perikanan dan Sumber Daya Laut Filipina, terdapat 1.926 kasus keracunan memakan kerang yang menyebabkan melumpuhkan, akibat pasang merah.

Tetapi, apa sebenarnya fenomena yang memautkan ini?

Istilah ”pasang merah” memaksudkan perubahan warna air yang kadang-kadang terjadi di bagian tertentu laut atau samudra. Sering kali warnanya berubah menjadi merah, tapi bisa juga cokelat atau kuning. Apa penyebab perubahan warna tersebut? Pada umumnya, pasang merah disebabkan oleh beberapa spesies alga mikroskopis bersel tunggal atau protozoa yang disebut dinoflagelata. Organisme yang sangat kecil ini memiliki bagian-bagian yang menjorok ke luar berbentuk seperti rambut, yang disebut flagella—berbentuk seperti cambuk, berfungsi sebagai pendorong untuk bergerak dalam air. Ada sekitar 2.000 jenis dinoflagelata, 30 di antaranya beracun. Organisme yang sangat kecil ini biasanya berdiam di air hangat dengan kadar garam tinggi.

4. Brinicle


Fenomena ini sebenarnya adalah suatu brinicle (air garam es), yang mengalami pembekuan akibat suhu udara yang sangat dingin kemudian mengalir perlahan-lahan kedalam laut, sehingga menyerupai angin tornado. Bila fenomena alam ini terjadi, akan timbul kondisi yang buruk dan merusak kondisi alam di lingkungannya.

"Sedikitnya penelitian mengenai brinicle membuat kita sulit untuk mengetahui kapan dan bagaimana fenomena itu akan terbentuk. Kejadian ini cenderung membentuk es dalam kondisi yang sangat dingin, hingga bisa mengganggu lingkungannya dan gerakan aliran air garam.

5. Api Dalam Laut


Api bukan hanya bisa menyala di daratan tetapi di dasar laut juga bisa menyala. Kalo kita fikir secara logika itu hal yang tidak masuk akal, karena Rival api adalah air. Bener gak guys ?
Tapi itu semua tidak mustahil bagi Allah SWT sang pencipta segalanya.

Allah berfirman yang berhubungan dengan fenomena unik ini, yang isinya: “Ada laut yang di dalam tanahnya ada api,” (Qs. Ath-Thur 6).

Dan Nabi SAW juga bersabda: “Tidak ada yang mengarungi lautan kecuali orang yang berhaji, berumrah atau orang yang berperang di jalan Allah. Sesungguhnya di bawah lautan terdapat api dan di bawah api terdapat lautan,” (HR Abu Daud).

Fenomena api di dasar lautan ini pun mulai terbukti secara ilmiah ketika dua ahli geologi berkebangsaan Rusia, Anatol Sbagovich dan Yuri Bagdanov bersama rekannya ilmuwan Amerika Serikat (AS), Rona Clint meneliti tentang kerak bumi dan patahannya di dasar laut pada pertengahan tahun 1990-an.

Mereka menyelam ke dasar laut sedalam 1.750 kilometer di lepas pantai Miami. Sbagovich bersama kedua rekannya menggunakan kapal selam canggih yang kemudian beristirahat di batu karang dasar laut.

Di dasar laut itulah, mereka dikejutkan dengan fenomena aliran air yang sangat panas mengalir ke arah retakan batu. Kemudian aliran air itu disertai dengan semburan lava cair panas menyembur layaknya api didaratan, dan disertai dengan debu vulkanik layaknya asap kebakaran di daratan. Tidak tanggung-tanggung panasnya suhu api vulkanis didalam air tersebut ternyata mencapai 231 derajat celcius.

Mereka menemukan fakta bahwa fenomena alam itu terjadi akibat aliran lava vulkanis yang terjadi di dasar laut, layaknya gunung api bila di daratan. 

6. Dua Air Laut Yang Tidak Menyatu


Duuh teringat masa lalu nih Guys.. bagaikan aku dan kamu yang tak pernah menyatu karena hubungan yang rumit (eh malah curhat) hehe..

Yup fenomena yang terkenal ini berada di Selat Gibraltar yaitu selat yang memisahkan Samudera Atlantik dengan Laut Tengah. Nama Gibraltar sendiri berasal dari bahasa Arab yaitu “Jabel Tariq” yang berarti Gunung Tariq. Nama ini menunjukan kepada Tariq Bin Ziyad yang berhasil menaklukkan Spanyol pada tahun 711.

Fenomena alam aneh berupa dua lautan yang tidak bercampur di Selat Gibraltar telah mengundang keheranan sekaligus decak kagum dunia. Pasalnya Selat Gibraltar memisahkan benua Afrika dan Eropa, tepatnya antara negara Maroko dan Spanyol.

Hal ini sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an juga lho..

“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” (Q.S. Ar-Rahman:19-20)

“Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S. Al-Furqaan:53)

Air laut dari Lautan Atlantik memasuki Laut Mediterania atau laut Tengah melalui Selat Gibraltar. Keduanya mempunyai karakteristik yang berbeda. Suhu air berbeda. Kadar garam nya berbeda. Kerapatan  airpun berbeda. Ketika kedua air itu bertemu di Selat Gibraltar, karakter air dari masing-masing laut tidak berubah. Kedua air laut itu membutuhkan waktu lama untuk bercampur, agar karakteristik air melebur. Penguapan air yang di Laut Mediterania sangat besar, sedang air dari sungai yang bermuara di Laut Mediterania berkurang sekali. Itulah sebabnya air Lautan Atlantik mengalir deras ke Laut Mediterania.

Hal ini telah dijelaskan oleh para ahli kelautan. Dikarenakan adanya perbedaan masa jenis, tegangan permukaan mencegah kedua air dari lautan tidak becampur satu sama lain, seolah terdapat dinding tipis yang memisahkan mereka.

Itu dia guys.. fenomena-fenomena laut yang menakjubkan, Gimana ? Menarik bukan ?

1 comment:

  1. Batu nya ko bisa kaya gitu ya. Bener-bener pendaratan UFO kayanya.

    ReplyDelete

Post Top Ad

Your Ad Spot